Golput hak rakyat

~

(belum jadi)

Dalam  detik-detik pemilihan umum, baik itu pemilihan calon legislative maupun pemilihan preseden periode 2009-2014 sangat marak diperbincangkan mengenai masalah golput atau sering orang-orang katakan dengan golongan putih, sangat menarik memang memperbincangkan apalagi negara ini dalam situasi pemilihan calon pemimpin, dan ditambah lagi dengan golput dan PRP sendiri sala satu pendukung bagi rakyat masuk dalam golongan putih (golput), melihat situasi dalam system demokrasi ini yang telah dibangun beberapa tahun setelah jatuhnya rejim soeharto yang otoriter dalam mengambil sebuah kebijakan, bahkan sampai sekarangpun traumatic rakyat masih terasa akan kerakusan dan kekejaman yang dilakukan rejim otoriter soeharto sampai rejim setelahnya terhadap rakyat tertindas. 

System demokrasi yang telah dinagun selama ini, menemukan titik jenuh dalam mengambil sebuah keputusan bagi rakyat yang telah sadar akan manipulasi yang dilakukan para birokrat dalam mengambil kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat yaitu golput yang terorganisir. golput terorganisir disini adalah golput dimana rakyat menyatukan suara bahwa ketika bukan rakyat tertindas yang memimpin bangsa ini maka segala kebijakanpun tidak akan memihak kepada rakyat tertindas dan rakyat harus menyatukan ketidak sepakatan kepada system pemerintahan yang dikuasai para borjuis-borjuis yang hanya menjadikan rakyat sebagi budak-budak mereka.

Pada pemilihan tingkat daerah beberapa waktu lalu banyak daerah yang mencapai angka golput sampai dengan 40 persen dengan golput yang tidak jelas, apakah mereka golput karena factor malas ataukah tidak memiliki kartu pemilihan untuk memilih  bahkan sampai pada kesadaran masyarkat yang  memang sudah tahu  dengan gerakan para borjuis yang mereka sudah tahu bahwa dengan kepemimpinan mereka hanya membut masyarakat bawah tambah sensara, ini menandakan bahwa tingkat golput sangat tinggi meskipun itu adalah golput yang tidak secara terorganisir dalam menyatukan suara untuk tidak meillih. 

Golput yang banyak menimbulkan pro kontra di kalangan intelektual karena terkait dengan kepentingan mereka, golput yang difatwahkan majlis ulama indonesia (MUI) memperjelas bahwa sisem demokrasi yang kita bangun adalah sistem demokrasi ala para borjuis yang mementingkan kelompok mereka sendiri  bukan demokrasi dimana yang kita ketahu yaitu demokrasi dari rakyat untuk rakyat, bukan dari rakyat untuk kepentingan para borjuis, golput adalah salah satu hak setiap warga negara pada umumnya untuk menentukan pilihan mereka sesuai dalam undang-undang yaitu masyarakat berhak memilih dan  dipilih.

0 komentar:

Posting Komentar